Minggu, 27 November 2011

Bentang Alam Struktural, disebut juga sebagai geomorfologi struktur, atau morfotektonik. Prinsip pengertiannya adalah studi struktur geologi atau tektonik berdasarkan kenampakan bentang alam. Bentang alam ini sangat akrab dengan kehidupan kita karena ada di sekitar kita dan mudah dikenali. Sebagai penciri, apabila ada perbukitan atau pegunungan tidak disertai keluarnya magma dari dalam bumi atau gejala vulkanisme yang lain, dan tampak berderet panjang.
Persyaratan pembentukan bentang alam struktural adalah :
  •  Intensitas struktur geologi hrus mempunyai dimensi vertikal yang memadai (minimum puluhan meter



Klasifikasi Bentang Alam

Bentang alam dikasifikasi berdasarkan beberapa kriteria. Kriteria yang paling umum adalah dominansi cara terjadi(genesis), dan luasan pembentukan, dan kekhasan yang terekam pada bentang alam yang bersangkutan. Berdasarkan kriteria tersebut ditetapkan kelompok/satuan bentang alam tingkat paling tinggi, disebut morfogenesa. Guna mempelajarinya selanjutnya dalm pembelajaran ini disebut kelompok bentang alam :
  1. Struktural
  2. Vulkanik
  3. Fluvial
  4. Karst
  5. Glasiasi Pesisir dan Pantai
  6. Eolian
  7. Pesisir dan pantai
  8. Bawah laut

Selasa, 22 November 2011

Masa Arkeozoikum dan Proterozoikum

  • Masa Arkeozoikum (4,5 - 2,5 milyar tahun lalu)

Arkeozoikum artinya Masa Kehidupan purba
Masa Arkeozoikum (Arkean) merupakan masa awal pembentukan batuan kerak bumi yang kemudian berkembang menjadi protokontinen. Batuan masa ini ditemukan di beberapa bagian dunia yang lazim disebut kraton/perisai benua.Batuan tertua tercatat berumur kira-kira 3.800.000.000 tahun. Masa ini juga merupakan awal terbentuknya Indrorfer dan Atmosfer serta awal muncul kehidupan primitif di dalam samudera berupa mikro-organisma (bakteri dan ganggang). Fosil tertua yang telah ditemukan adalah fosil Stromatolit dan Cyanobacteria dengan umur kira-kira 3.500.000.000 tahun

  • Masa Proterozoikum (2,5 milyar - 290 juta tahun lalu)
Proterozoikum artinya masa kehidupan awal
Masa Proterozoikum merupakan awal terbentuknya hidrosfer dan atmosfer. Pada masa ini kehidupan mulai berkembang dari organisme bersel tunggal menjadi bersel banyak (enkaryotes dan prokaryotes). Menjelang akhir masa ini organisme lebih kompleks, jenis invertebrata bertubuh lunak seperti ubur-ubur, cacing dan koral mulai muncul di laut-laut dangkal, yang bukti-buktinya dijumpai sebagai fosil sejati pertama.

Masa Arkeozoikum dan Proterozoikum bersama-sama dikenal sebagai masa pra-kambrium.



  • Jaman Kambrium (590-500 juta tahun lalu)
Kambrium berasal dari kata “Cambria” nama latin untuk daerah Wales, dimana batuan berumur kambrium pertama kali dipelajari.

Banyak hewan invertebrata mulai muncul pada zaman Kambrium. Hampir seluruh kehidupan berada di lautan. Hewan zaman ini mempunyai kerangka luar dan cangkang sebagai pelindung.
Fosil yang umum dijumpai dan penyebarannya luas adalah, Alga, Cacing, Sepon, Koral, Moluska, Ekinodermata, Brakiopoda dan Artropoda (Trilobit)
Sebuah daratan yang disebut Gondwana (sebelumnya pannotia) merupakan cikal bakal Antartika, Afrika, India, Australia, sebagian Asia dan Amerika Selatan. Sedangkan Eropa, Amerika Utara, dan Tanah Hijau masih berupa benua-benua kecil yang terpisah.

  • Jaman Ordovisium (500 - 440 juta tahun lalu)
Zaman Ordovisium dicirikan oleh munculnya ikan tanpa rahang (hewan bertulang belakang paling tua) dan beberapa hewan bertulang belakang yang muncul pertama kali seperti Tetrakoral, Graptolit, Ekinoid (Landak Laut), Asteroid (Bintang Laut), Krinoid (Lili Laut) dan Bryozona.

Koral dan Alaga berkembang membentuk karang, dimana trilobit dan Brakiopoda mencari mangsa. Graptolit dan Trilobit melimpah, sedangkan Ekinodermata dan Brakiopoda mulai menyebar.
Meluapnya Samudra dari Zaman Es merupakan bagian peristiwa dari zaman ini. Gondwana dan benua-benua lainnya mulai menutup celah samudera yang berada di antaranya.

  • Jaman Silur (440 - 410 juta tahun lalu)
Zaman silur merupakan waktu peralihan kehidupan dari air ke darat.
Tumbuhan darat mulai muncul pertama kalinya termasuk Pteridofita (tumbuhan paku). Sedangkan Kalajengking raksasa (Eurypterid) hidup berburu di dalam laut. Ikan berahang mulai muncul pada zaman ini dan banyak ikan mempunyai perisai tulang sebagai pelindung.
Selama zaman Silur, deretan pegunungan mulai terbentuk melintasi Skandinavia, Skotlandia dan Pantai Amerika Utara

  • Jaman Devon (410-360 juta tahun lalu)
Zaman Devon merupakan zaman perkembangan besar-besaran jenis ikan dan tumbuhan darat. Ikan berahang dan ikan hiu semakin aktif sebagai pemangsa di dalam lautan. Serbuan ke daratan masih terus berlanjut selama zaman ini. Hewan Amfibi berkembang dan beranjak menuju daratan.
Tumbuhan darat semakin umum dan muncul serangga untuk pertama kalinya.
Samudera menyempit sementara, benua Gondwana menutupi Eropa, Amerika Utara dan Tanah Hijau.

  • Jaman Karbon (360 - 290 juta tahun lalu)
Reptilia muncul pertama kalinya dan dapat meletakkan telurnya di luar air. Serangga raksasa muncul dan ampibi meningkat dalam jumlahnya.
Pohon pertama muncul, jamur Klab, tumbuhan ferm dan paku ekor kuda tumbuh di rawa-rawa pembentuk batubara.
Pada zaman ini benua-benua di muka bumi menyatu membentuk satu masa daratan yang disebut Pangea, mengalami perubahan lingkungan untuk berbagai bentuk kehidupan. Di belahan bumi utara, iklim tropis menghasilkan secara besar-besaran, rawa-rawa yang berisi dan sekarang tersimpan sebagai batubara.

  • Jaman Perm (290 -250 juta tahun lalu)
“Perm” adalah nama sebuah propinsi tua di dekat pegunungan Ural, Rusia.
Reptilia meningkat dan serangga modern muncul, begitu juga tumbuhan konifer dan Grikgo primitif. Hewan Ampibi menjadi kurang begitu berperan. Zaman perm diakhiri dengan kepunahan micsa dalam skala besar, Tribolit, banyak koral dan ikan menjadi punah.
Benua Pangea bergabung bersama dan bergerak sebagai satu massa daratan, Lapisan es menutup Amerika Selatan, Antartika, Australia dan Afrika, membendung air dan menurunkan muka air laut. Iklim yang kering dengan kondisi gurun pasir mulai terbentuk di bagian utara bumi.

  • Jaman Trias (250-210 juta tahun lalu)
Gastropoda dan Bivalvia meningkat jumlahnya, sementara amonit menjadi umum. Dinosaurus dan reptilia laut berukuran besar mulai muncul pertama kalinya selama zaman ini. Reptilia menyerupai mamalia pemakan daging yang disebut Cynodont mulai berkembang. Mamalia pertamapun mulai muncul saat ini. Dan ada banyak jenis reptilia yang hidup di air, termasuk penyu dan kura-kura. Tumbuhan sikada mirip palem berkembang dan Konifer menyebar.
Benua Pangea bergerak ke utara dan gurun terbentuk. Lembaran es di bagian selatan mencair dan celah-celah mulai terbentuk di Pangea.

  • Jaman Jura (210-140 juta tahun lalu)
Pada zaman ini, Amonit dan Belemnit sangat umum. Reptilia meningkat jumlahnya. Dinosaurus menguasai daratan, Ichtiyosaurus berburu di dalam lautan dan Pterosaurus merajai angkasa. Banyak dinosaurus tumbuh dalam ukuran yang luar biasa. Burung sejati pertama (Archeopterya) berevolusi dan banyak jenis buaya berkembang. Tumbuhan Konifer menjadi umum, sementara Bennefit dan Sequola melimpah pada waktu ini.
Pangea terpecah dimana Amerika Utara memisahkan diri dari Afrika sedangkan Amerika Selatan melepaskan diri dari Antartika dan Australia.

  • Jaman Kapur (140-65 juta tahun lalu)
Banyak dinosaurus raksasa dan reptilia terbang hidup pada zaman ini. Mamalia berari-ari muncul pertama kalinya. Pada akhir zaman ini Dinosaurus, Ichtiyosaurus, Pterosaurus, Plesiosaurus, Amonit dan Belemnit punah. Mamalia dan tumbuhan berbunga mulai berkembang menjadi banyak bentuk yang berlainan.
Iklim sedang mulai muncul. India terlepas jauh dari Afrika menuju Asia.

  • Zaman Tersier (65 - 1,7 juta tahun lalu)
Pada zaman tersier terjadi perkembangan jenis kehidupan seperti munculnya primata dan burung tak bergigi berukuran besar yang menyerupai burung unta, sedangkan fauna laut sepert ikan, moluska dan echinodermata sangat mirip dengan fauna laut yang hidup sekarang. Tumbuhan berbunga pada zaman Tersier terus berevolusi menghasilkan banyak variasi tumbuhan, seperti semak belukar, tumbuhan merambat dan rumput.
Pada zaman Tersier - Kuarter, pemunculan dan kepunahan hewan dan tumbuhan saling berganti seiring dengan perubahan cuaca secara global

  • Zaman Kuarter (1,7 juta tahun lalu - sekarang)
Zaman Kuarter terdiri dari kala Plistosen dan Kala Holosen.
Kala Plistosen mulai sekitar 1,8 juta tahun yang lalu dan berakhir pada 10.000 tahun yang lalu. Kemudian diikuti oleh Kala Holosen yang berlangsung sampai sekarang.
Pada Kala Plistosen paling sedikit terjadi 5 kali jaman es (jaman glasial). Pada jaman glasial sebagian besar Eropa, Amerika utara dan Asia bagian utara ditutupi es, begitu pula Pegunungan Alpen, Pegunungan Cherpatia dan Pegunungan Himalaya
Di antara 4 jaman es ini terdapat jaman Intra Glasial, dimana iklim bumi lebih hangat.
Manusia purba jawa (Homo erectus yang dulu disebut Pithecanthropus erectus) muncul pada Kala Plistosen. Manusia Modern yang mempunyai peradaban baru muncul pada Kala Holosen.

Flora dan fauna yang hidup pada Kala Plistosen sangat mirip dengan flora dan fauna yang hidup sekarang

—————
Sumber : Museum Geologi BandungMasa Arkeozoikum dan Proterozoikum bersama-sama dikenal sebagai masa pra-kambrium.

  • Masa Arkeozoikum (4,5 - 2,5 milyar tahun lalu)
Arkeozoikum artinya Masa Kehidupan purba
Masa Arkeozoikum (Arkean) merupakan masa awal pembentukan batuan kerak bumi yang kemudian berkembang menjadi protokontinen. Batuan masa ini ditemukan di beberapa bagian dunia yang lazim disebut kraton/perisai benua.Batuan tertua tercatat berumur kira-kira 3.800.000.000 tahun. Masa ini juga merupakan awal terbentuknya Indrorfer dan Atmosfer serta awal muncul kehidupan primitif di dalam samudera berupa mikro-organisma (bakteri dan ganggang). Fosil tertua yang telah ditemukan adalah fosil Stromatolit dan Cyanobacteria dengan umur kira-kira 3.500.000.000 tahun

  • Masa Proterozoikum (2,5 milyar - 290 juta tahun lalu)
Proterozoikum artinya masa kehidupan awal
Masa Proterozoikum merupakan awal terbentuknya hidrosfer dan atmosfer. Pada masa ini kehidupan mulai berkembang dari organisme bersel tunggal menjadi bersel banyak (enkaryotes dan prokaryotes). Menjelang akhir masa ini organisme lebih kompleks, jenis invertebrata bertubuh lunak seperti ubur-ubur, cacing dan koral mulai muncul di laut-laut dangkal, yang bukti-buktinya dijumpai sebagai fosil sejati pertama.

Ibnu Batutah, Perjalanan Haji Terpanjang yang Menakjubkan

Selama ini tercatat dalam sejarah bahwa Columbus (1451-1506M) telah menjelajahi dunia. Dikatakan dialah penemu Dunia Baru atau Benua Amerika. Tidak banyak yang tahu jauh sebelum Columbus, orang-orang Arab sudah menjelajahi dunia.

Salah seorang dari mereka ialah Ibnu Batutah atau nama lengkapnya Abu Abdullah Muhammad bin Abdullah Al-Lawati Al-Tanji. Beliau dilahirkan di Tangiers, Morocco, Afrika Utara pada 24 Februari 1304M. Besar dalam keluarga yang taat memelihara tradisi Islam, Ibnu Batutah giat mempelajari fiqh dari para ahli yang sebagian besarnya menduduki jabatan kadhi (hakim). Beliau juga mempelajari sastra dan syair Arab.

Kejayaan beliau dinikmati ketika zaman kekuasaan Bani Marrin di Morocco. Penguasaannya tentang dunia pelayaran didapat ketika bersama-sama pasukan kerajaan memerangi pasukan perang Perancis. Morroco dan Perancis hanya terpisah oleh lautan sehingga pertempuran laut sering terjadi antara keduanya. Pada akhirnya, Morroco pernah menjadi salah satu negara jajahan Perancis.

Menurut sejarahwan Barat, George Sarton, yang mengutip catatan Sir Henry Yules, Ibnu Batutah telah mengembara sejauh 75,000 batu melalui daratan dan lautan. Jarak ini jauh lebih panjang dari yang dilakukan Marco Polo dan penjelajah mana pun sebelum datangnya zaman mesin uap. Ketika Marco Polo meninggal dunia, Ibnu Batutah baru berusia 20 thn. Ahli sejarah seperti Brockellman mensejajarkan namanya dengan Marco Polo, Hsien Teng, Drake dan Magellan.



Ibnu Batutah (wikipedia)

Kisah seluruh perjalanan Ibnu Batutah ditulis oleh Ibnu Jauzi, juru tulis Sultan Morroco, Abu Enan. Karya itu diberi judul Tuhfah Al-Nuzzar fi Ghara’ib Al Amsar wa Ajaib Al-Asfar (Persembahan Seorang Pengamat tentang Kota-kota Asing dan Perjalanan yang Mengagumkan). Karya ini telah menjadi perhatian berbagai kalangan di Eropa sejak diterjemahkan ke berbagai bahasa seperti Perancis, Inggris dan Jerman.

Kepergian pertama Ibnu Batutah ketika beliau menunaikan ibadah haji pada usia kurang dari 21 thn. Menurut catatan sejarah, kepergian itu tepat pada 14 Jun 1325M. Beliau menyeberangi Tunisia dan hampir seluruh perjalanannya ditempuh dengan berjalan kaki. Beliau tiba di Alexandria pada 15 April 1326 dan mendapat bantuan dari sultan Mesir berupa uang dan hadiah untuk bekal menuju Tanah Suci.

Satu kesan menarik ketika beliau tiba di pantai Mesir bagian utara. Menurutnya, Alexandria adalah sebuah pelabuhan yang berkembang dan merupakan pusat perdagangan serta pusat angkatan laut di daerah Laut Tengah (Mediterranean) bagian timur. Di Negeri Seribu Menara ini, beliau menerima hadiah dan uang dari sultan Mesir. Perjalanan ke Makkah dilanjutkan melalui Kairo dan Aidhab, pelabuhan penting di Laut Merah dekat Aden.

Beliau kemudian kembali ke Kairo dan melanjutkan perjalanan ke Makkah melalui Gaza, Jerusalem, Hamamah, Aleppo dan Damaskus di Syria. Beliau tiba di Makkah pada Oktober 1926. Selama di Makkah, Ibnu Batutah bertemu dengan jamaah dari berbagai negeri. Pertemuan inilah yang mendorong semangat beliau mengenal langsung negeri-negeri asal jamaah haji. Lalu beliau membatalkan kepulangannya dan memulai pengembaraan menjelajahi dunia.

Mulai dengan menyeberangi gurun pasir Arabia menuju Iraq dan Iran, beliau kemudian kembali ke Damaskus dan melanjutkannya ke Mosul, India. Setelah itu beliau menunaikan ibadah haji untuk kedua kalinya ke Makkah dan menetap di Kota Suci itu selama tiga tahun (1328-1330M). Puas menetap di Makkah, beliau terus melanjutkan pengembaraan ke Aden dan belayar ke Somalia, pantai Afrika Timur, termasuk Ziela dan Mambasa. Kembali ke Aden, lalu ke Oman, Hormuz di Teluk Persia dan Pulau Dahrain. Beliau sempat mampir sebentar di Makkah pada 1332, lalu menyeberangi Laut Merah, menyusuri Nubia, Nil Hulu, Kairo, Syria dan tiba di Lhadhiqiya. Beliau kemudian menggunakan sebuah kapal Genoa, belayar ke Alaya di pantai selatan Asia Kecil.

Setelah melakukan perjalanan laut, pada 1333 Ibnu Batutah melanjutkan pengembaraan lewat darat. Dilaluinya Rusia Selatan hingga sampai ke istana Sultan Muhammad Uzbeg Khan yang ada di tepi Sungai Wolga. Kemudian diteruskan penjelajahan hingga ke Siberia. Awalnya beliau berniat menuju Kutub Utara, namun dibatalkan kerana dinginnya cuaca daerah “Tanah Gelap”, sebutan wilayah yang tak pernah ada sinar matahari.

Ibnu Batutah mengunjungi Kaisar Byzantium, Audronicas II dan mendapat perlakuan baik dari Kaisar. Dihadiahkan kuda, pelana dan payung.

Perjalanan darat dilanjutkan menuju Persia Utara hingga Afghanistan dan beristirahat di Kabul. Pengembaraan berhenti sementara ketika Ibnu Batutah sampai di India dan bertemu dengan Sultan Delhi, Muhammad bin Tuqluq. Di kesultanan ini, Ibnu Batutah diangkat menjadi hakim oleh sultan dan tinggal di negeri ini selama delapan tahun.

Ketika menuju kawasan Cambay di India, beliau telah diserang sekelompok penyamun dekat Aligarh dan ditawan. Berkat permohonan seseorang, beliau selamat dari hukuman mati dan dilepaskan. Sebelum melanjutkan perjalanan, beliau diminta Sultan Delhi untuk menghadap. Sultan akhirnya memutuskan Ibnu Batutah menjadi duta besar kepada maharaja Cina.

Dalam kunjungannya ke Cina, tercatat kekaguman Ibnu Batutah terhadap kekuatan armada besar yang dibangun mereka. Beliau beruntung mendapat kesempatan menikmati perahu pesiar milik maharaja menuju Peking. Kembali dari Cina, Ibnu Batutah mengunjungi India, Oman, Persia, Iraq dan Damaskus. Kemudian beliau kembali ke Makkah menunaikan ibadah haji untuk kali keempat pada 1348M. Sekembalinya dari haji, beliau menyusuri Jerusalem, Gaza, Kairo dan Tunis. Dengan menumpang perahu dari Tunis, beliau menuju Morroco lewat Dardinia dan tiba di Fez, ibu kota Morroco pada 8 November 1349M. Sejak itu beliau menetap hinga akhir hayat pada 1377M. Seluruh pengembaraan beliau ke negara Islam dan non-Islam berlangsung selama 24 tahun.

Satu catatan Ibnu Batutah, dalam perjalanan laut menuju Cina, beliau pernah mampir di wilayah Samudera Pasai (kini Aceh) yang menurut penilaian beliau “negeri nan hijau dan subur”, “rakyat dan alamnya indah dan menawan”, “negeri yang menghijau dan kota pelabuhannya besar dan indah”. Dalam versi lainnya, beliau menulis pulau Sumatra sebagai “Pulau Jawa yang menghijau”.

Kedatangan Ibnu Batutah disambut Amir (panglima) Daulasah, Qadi Syarif Amir Sayyir Al-Syirazi, Tajuddin Al-Asbahani dan beberapa ahli fiqh atas perintah Sultan Mahmud Malik Zahir (1326-1345). Pada pandangan Ibnu Batutah, Sultan Mahmud merupakan penganut mazhab Syafi’i yang giat menyelenggarakan pengajian, perbahasan dan muzakarah tentang Islam. Kata beliau “Sultan sangat rendah hati dan berangkat ke masjid untuk sholat Jum’at dengan berjalan kaki. Selesai sholat, Sultan dan rombongan biasa berkeliling kota melihat keadaan rakyatnya”.

Beliau juga melihat Samudera Pasai saat itu merupakan pusat studi Islam. Penilaiannya itu wajar karena sejarah berdirinya kerajaan Samudera Pasai juga merupakan kerajaan Islam pertama di Nusantara. Kerajaan Samudera Pasai telah didirikan oleh Sultan Malikus Shaleh (W 1297), yang sekaligus sebagai sultan (pemimpin) pertama negeri itu.

Beliau berada di Samudera Pasai selama 15 hari. Sempat mengunjungi pedalaman Sumatra yang masih dihuni masyarakat non-Muslim. Di situ juga beliau menyaksikan beberapa perilaku masyarakat yang mengerikan, bunuh diri massal yang dilakukan hamba ketika pemimpinnya mati.

Kehidupan Ekonomi matram islam

Letak kerajaan Mataram di pedalaman, maka Mataram berkembang sebagai kerajaan agraris yang menekankan dan mengandalkan bidang pertanian. Sekalipun demikian kegiatan perdagangan tetap diusahakan dan dipertahankan, karena Mataram juga menguasai daerah-daerah pesisir. Dalam bidang pertanian, Mataram mengembangkan daerah persawahan yang luas terutama di Jawa Tengah, yang daerahnya juga subur dengan hasil utamanya adalah beras, di samping kayu, gula, kapas, kelapa dan palawija. Sedangkan dalam bidang perdagangan, beras merupakan komoditi utama, bahkan menjadi barang ekspor karena pada abad ke-17 Mataram menjadi pengekspor beras paling besar pada saat itu. Dengan demikian kehidupan ekonomi Mataram berkembang pesat karena didukung oleh hasil bumi Mataram yang besar.

AZIMUTH, BEARING, DAN TREND

PENGERTIAN AZIMUTH, BEARING DAN TREND

1. Sudut(Azimuth)

Azimuth adalah sudut antara sasaran terhadap kutub magnetik bumi (sudut kompas) sedangkan Back Azimuth adalah kebalikan dari Azimuth.

Menentukan arah azimuth dan cara menentukan lokasi

Arah yang dimaksudkan disini adalah arah dari titik tempat berdiri ke tempat yang dibidik atau dituju. Titik tersebut dapat berupa puncak bukit, patok yang sengaja dipasang, dan lain-lain. Untuk mendapatkan hasil pembacaan yang baik, dianjurkan mengikuti tahapan sebagai berikut :
Kompas dipegang dengan tangan kiri setinggi pinggang.
Kompas dibuat horizontal (dengan bantuan “mata lembu”) dan dipertahankan demikian selama pengamatan.
Cermin diatur, terbuka kurang lebih 1350 menghadap ke depan dan sighting arm dibuka horizontal dengan peep sight ditegakkan.
Badan diputar sedemikian rupa sehingga titik atau benda yang dimaksud tampak pada cermin dan berimpit dengan ujung sighting arm dan garis tengah dan garis tengah pada cermin. Sangat penting diingat bahwa : bukan hanya tangan dengan kompas yang berputar tetapi seluruh badan.
Baca jarum utara kompas, setelah jarum tidak bergerak. Hasil bacaan adalah arah yang dimaksud.

Hasil pembacaan arah dapat dipakai untuk menentukan lokasi dimana pengamat berdiri, dengan dibantu peta topografi. Pembidikan dapat dilakukan ke beberapa obyek yang lokasinya diketahui dengan pasti di peta (biasanya tiga obyek) kemudian arah-arah tersebut ditarik pada peta dengan menggunakan busur derajat dan segitiga. Titik potong ketiganya, yang bila pembacaannya tepat, akan hanya berpotongan di satu titik. Titik tersebut adalah titik dimana pengamat berdiri (lihat juga Gambar I).



2.Arah penujaman (Trend)

Arah penujaman (Trend) adalah jurus dari bidang vertikal yang melalui garis dan menunjukan arah penunjaman garis tersebut ( hanya menunjukkan suatu arah tertentu).

a.Pengukuran struktur garis yang mempunyai Trend.

Adapun yang termasuk struktur garis ini adalah gores garis pada bidang sesar, arah arus pembentukan struktur sedimen dan garis sumbu lipatan.

b.Pengukuran Arah Trend.

1.Tempelkan alat Bantu (buku lapangan "Dipboard') pada posisi tegak dan sejajar dengan struktur garis yang akan diukur.

2.Tempelkan sisi "W' atau "E" kompas pada posisi kanan atau kiri alat Bantu dengan visir kompas ("Sighting Arm") mengarah kepenujaman struktur garis tersebut.

3.Levelkan/horisontalkan kompas (Nivo Mata Sapi, dalam keadaan horisontal), make harga yang ditunjuk oleh jarum utara, kompas adalah harga arah penunjamannya ("Trend").



3.Arah kelurusan (Bearing)

Arah kelurusan (Bearing) adalah jurus dari bidang vertikal yang melalui garis tetapi tidak menunjukan arah penunjaman garis tersebut (menunjukkan arah – arah dimana, salah satu arahnaya merupakan sudut pelurusnya).

a. Pengukuran Bearing.

1. Arah visir kompas sejajar dengan unsur-unsur kelurusan struktur garis yang akan diukurmisalnya sumbu memanjang fragmen breksi sesar.

2. Levelkan kompas (nivo mata sapi dalam keadaan horisontal), dan membuat harga yang ditunjuk oleh jarum utara kompas adalah harga arah "Bearing"-nya.

FOSIL

Fosil

Fosil (bahasa Latin: fossa yang berarti "menggali keluar dari dalam tanah") adalah sisa-sisa atau bekas-bekas makhluk hidup yang menjadi batu atau mineral. Untuk menjadi fosil, sisa-sisa hewan atau tanaman ini harus segera tertutup sedimen. Oleh para pakar dibedakan beberapa macam fosil. Ada fosil batu biasa, fosil yang terbentuk dalam batu ambar, fosil ter, seperti yang terbentuk di sumur ter La Brea di Kalifornia. Hewan atau tumbuhan yang dikira sudah punah tetapi ternyata masih ada disebut fosil hidup. Fosil yang paling umum adalah kerangka yang tersisa seperti cangkang, gigi dan tulang. Fosil jaringan lunak sangat jarang ditemukan.Ilmu yang mempelajari fosil adalah paleontologi, yang juga merupakan cabang ilmu yang direngkuh arkeologi.

secara singkat definisi dari fosil harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
Sisa-sisa organisme.
Terawetkan secara alamiah.
Pada umumnya padat/kompak/keras.
Berumur lebih dari 11.000 tahun.
Fosilisasi

Fosilisasi merupakan proses penimbunan sisa-sisa hewan atau tumbuhan yang terakumulasi dalam sedimen atau endapan-endapan baik yang mengalami pengawetan secara menyeluruh, sebagian ataupun jejaknya saja. Terdapat beberapa syarat terjadinya pemfosilan yaitu antara lain:
Organisme mempunyai bagian tubuh yang keras
Mengalami pengawetan
Terbebas dari bakteri pembusuk
Terjadi secara alamiah
Mengandung kadar oksigen dalam jumlah yang sedikit
Umurnya lebih dari 10.000 tahun yang lalu.
Fosil hidup

Istilah "fosil hidup" adalah istilah yang digunakan suatu spesies hidup yang menyerupai sebuah spesies yang hanya diketahui dari fosil. Beberapa fosil hidup antara lain ikan coelacanth dan pohon ginkgo. Fosil hidup juga dapat mengacu kepada sebuah spesies hidup yang tidak memiliki spesies dekat lainnya atau sebuah kelompok kecil spesies dekat yang tidak memiliki spesies dekat lainnya. Contoh dari kriteria terakhir ini adalah nautilus.
Tempat penemuan fosil

Kebanyakan fosil ditemukan dalam batuan endapan (sedimen) yang permukaannya terbuka. Batu karang yang mengandung banyak fosil disebut fosiliferus. Tipe-tipe fosil yang terkandung di dalam batuan tergantung dari tipe lingkungan tempat sedimen secara ilmiah terendapkan. Sedimen laut, dari garis pantai dan laut dangkal, biasanya mengandung paling banyak fosil.

Proses terbentuknya fosil

Fosil terbentuk dari proses dari proses penghancuran peninggalan organisme yang pernah hidup. Hal ini sering terjadi ketika tumbuhan atau hewan terkubur dalam kondisi lingkungan yang bebas oksigen. Fosil yang ada jarang terawetkan dalam bentuknya yang asli. Dalam beberapa kasus, kandungan mineralnya berubah secara kimiawi atau sisa-sisanya terlarut semua sehingga digantikan dengan cetakan.
Pemanfaatan fosil

Fosil penting untuk memahami sejarah batuan sedimen bumi. Subdivisi dari waktu geologi dan kecocokannya dengan lapisan batuan tergantung pada fosil.Organisme berubah sesuai dengan berjalannya waktu dan perubahan ini digunakan untuk menandai periode waktu. Sebagai contoh, batuan yang mengandung fosil graptolit harus diberi tanggal dari era paleozoikum. Persebaran geografi fosil memungkinkan para ahli geologi untuk mencocokan susunan batuan dari bagian-bagian lain di dunia.[1]
Fosil (bahasa Latin: fossa yang berarti "menggali keluar dari dalam tanah") adalah sisa-sisa atau bekas-bekas makhluk hidup yang menjadi batu atau mineral. Untuk menjadi fosil, sisa-sisa hewan atau tanaman ini harus segera tertutup sedimen. Oleh para pakar dibedakan beberapa macam fosil. Ada fosil batu biasa, fosil yang terbentuk dalam batu ambar, fosil ter, seperti yang terbentuk di sumur ter La Brea di Kalifornia. Hewan atau tumbuhan yang dikira sudah punah tetapi ternyata masih ada disebut fosil hidup. Fosil yang paling umum adalah kerangka yang tersisa seperti cangkang, gigi dan tulang. Fosil jaringan lunak sangat jarang ditemukan.Ilmu yang mempelajari fosil adalah paleontologi, yang juga merupakan cabang ilmu yang direngkuh arkeologi.

secara singkat definisi dari fosil harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
Sisa-sisa organisme.
Terawetkan secara alamiah.
Pada umumnya padat/kompak/keras.
Berumur lebih dari 11.000 tahun.
Fosilisasi

Fosilisasi merupakan proses penimbunan sisa-sisa hewan atau tumbuhan yang terakumulasi dalam sedimen atau endapan-endapan baik yang mengalami pengawetan secara menyeluruh, sebagian ataupun jejaknya saja. Terdapat beberapa syarat terjadinya pemfosilan yaitu antara lain:
Organisme mempunyai bagian tubuh yang keras
Mengalami pengawetan
Terbebas dari bakteri pembusuk
Terjadi secara alamiah
Mengandung kadar oksigen dalam jumlah yang sedikit
Umurnya lebih dari 10.000 tahun yang lalu.
Fosil hidup

Istilah "fosil hidup" adalah istilah yang digunakan suatu spesies hidup yang menyerupai sebuah spesies yang hanya diketahui dari fosil. Beberapa fosil hidup antara lain ikan coelacanth dan pohon ginkgo. Fosil hidup juga dapat mengacu kepada sebuah spesies hidup yang tidak memiliki spesies dekat lainnya atau sebuah kelompok kecil spesies dekat yang tidak memiliki spesies dekat lainnya. Contoh dari kriteria terakhir ini adalah nautilus.
Tempat penemuan fosil

Kebanyakan fosil ditemukan dalam batuan endapan (sedimen) yang permukaannya terbuka. Batu karang yang mengandung banyak fosil disebut fosiliferus. Tipe-tipe fosil yang terkandung di dalam batuan tergantung dari tipe lingkungan tempat sedimen secara ilmiah terendapkan. Sedimen laut, dari garis pantai dan laut dangkal, biasanya mengandung paling banyak fosil.

Proses terbentuknya fosil

Fosil terbentuk dari proses dari proses penghancuran peninggalan organisme yang pernah hidup. Hal ini sering terjadi ketika tumbuhan atau hewan terkubur dalam kondisi lingkungan yang bebas oksigen. Fosil yang ada jarang terawetkan dalam bentuknya yang asli. Dalam beberapa kasus, kandungan mineralnya berubah secara kimiawi atau sisa-sisanya terlarut semua sehingga digantikan dengan cetakan.
Pemanfaatan fosil

Fosil penting untuk memahami sejarah batuan sedimen bumi. Subdivisi dari waktu geologi dan kecocokannya dengan lapisan batuan tergantung pada fosil.Organisme berubah sesuai dengan berjalannya waktu dan perubahan ini digunakan untuk menandai periode waktu. Sebagai contoh, batuan yang mengandung fosil graptolit harus diberi tanggal dari era paleozoikum. Persebaran geografi fosil memungkinkan para ahli geologi untuk mencocokan susunan batuan dari bagian-bagian lain di dunia.

Kamis, 17 November 2011

German cases are four: the nominative case (subject of the sentence); the accusative case (the direct object); the dative case (the indirect object), and the genitive case (possessive). Cases are not something strange to English, pronouns for example use a certain kind of cases, for example we say “he speaks”, and “give him” and not “give he”, did you see how “he” became “him” in the second example, well the same thing happens in German, the only difference is that in German it’s much more widely used, not only in pronouns, even nouns/ adjectives/ articles … use the same thing. The German case indicates the role of an element in a sentence.

German Nominative
The nominative is the easiest case in German and also the one dictionaries use as the standard form of nouns, adjectives, articles…and refers to the subject of the sentence. The teacher went to school, “The teacher” is the subject of the sentence, and therefore “The teacher” is nominative.
So it will take the nominative form in German, which is “Der Lehrer”.
Below is a table of some forms of Nominative, you will only know the difference when you will go through the 3 other cases (accusative, Dative, Genitive).

German Nominative Case
Definite Articles Indefinite Articles Personal Pronouns Adjectives (masc., fem, neuter, plural)
Der, die, das, die
(they all means the) Ein, Eine, Ein
(they all mean a, an) Ich, du, er, sie,
wir, ihr, sie.
(I, you, he, she...) Weißer, weiße, weißes, weiße
(all these forms mean white)


These are just some examples to show the nominative form of some elements such as articles, pronouns, adjectives. Note that the nominative case can be used in a much wider scope such as in Nouns, interrogative pronouns…what comes next will help you notice the difference between Nominative and what the other 3 German cases.

German Accusative
Now we will learn the second case in German which is the accusative, the good news is that apart from the masculine, the other 2 genders + the plural (feminine, neuter and plural) look just like the Nominative. Now let’s learn what the accusative really is. The accusative case is considered the direct object. I see the teacher, “the teacher” is the direct object of the sentence, and therefore would take the accusative form, and since “the teacher” is masculine it will become in German “den Lehrer” and not “der Lehrer” as in the nominative case. I see the teacher = Ich sehe den Lehrer.

German Accusative Case
Definite Articles Indefinite Articles Personal Pronouns Adjectives (masc., fem, neuter, plural)
Den, die, das, die
(they all means the) Einen, Eine, Ein
(they all mean a, an) mich, dich, ihn, sie,
uns, euch, sie.
(me, you, him, her...) Weißen, weiße, weißes, weiße
(all these forms mean white)


Let’s get adjectives involved as well. I see the young teacher = ich sehe den jungen Lehrer. Young in German is jung, but since we’re using the accusative case, then the adjective should copy the article it follows, which is “den/ the” = masculine, so “den jungen”. If you look at the table above you will understand why we added “en” after the adjective “jung”. Now let’s get personal pronouns involved. I see him = ich sehe ihn. Easy, isn’t it!
German Dative
Now things will get serious because the dative case is very important in German, and it also changes in all the 3 genders + the plural (masculine, feminine, neuter and plural). But first let’s learn what the Dative means. The Dative in German is just like the indirect object in English, or in other words, it’s like the receiver of the direct object. So for example: I give the book to him, “I” is the subject of the sentence, “the book” is the direct object, and “him” is the receiver, therefore also called the indirect object, in which we’re interested when it comes to the dative case.

German Dative Case
Definite Articles Indefinite Articles Personal Pronouns Adjectives (masc., fem, neuter)
Dem, der, dem, den (they all means to the) Einem, Einer, Einem
(they all mean to a, to an) mir, dir, ihm, ihr,
uns, euch, ihnen.
(to me, to you, to him, to her...) Weißen, weißen, weißen, weißen
(all these forms mean to white)


Usually the equivalent of the dative case in English would include “to”, like our example above, I give the book to him, I send it to him, I show it to him… but in German that “to” is usually included in the expression used, for example “to him = ihm” “to the = dem” …so it’s not that complicated after all.

German Genitive
Finally we will learn the genitive in German. It’s not used as often as the other cases, but still has its own importance, because the genitive in German means possession, or in other words it means the expression “of…” or “’s”. The book of my teacher = das Buch meines Lehrers.

German Genitive Case
Definite Articles Indefinite Articles Personal Pronouns Adjectives (masc., fem, neuter)
Des, der, des, der (they all means of the) Eines, Einer, Eines
(they all mean of a, of an) mir, dir, ihm, ihr,
uns, euch, ihnen.
(to me, to you, to him, to her...) Weißen, weißen, weißen, weiße
(all these forms mean white)


Note that nouns in the masculine and neuter take an “s” at the end, as in our example: The book of my teacher = das Buch meines Lehrers.
Feminine and plural nouns don’t take any “s” at the end. More detailed information would be in the German Nouns page. Also you can check out the adjectives and articles page to see how they form in different cases with some examples. Good luck!
der Kasus (Nominativ, Akkusativ, Dativ, Genitiv)
1. Der Kasus merupakan bagian dari kata benda, yang menunjukan hubungan kata benda dengan elemen-elemen lain dalam kalimat atau anak kalimat. Contoh : Subyek adalah Nominativ, Obyek adalah Akkusativ, Dativ dan Genitiv.
2. Hubungan antara bagian yang berbeda dalam kalimat juga dapat ditentukan oleh kata yang memerintah kata benda tersebut seperti kata sifat, kata kerja dan kata depan. Lihat contoh :
• Kata Kerja yang memerlukan kasus tertentu :
o brauchen – Akkusativ – Ich brauche einen Kugelschreiber.
o gefallen – Dativ = Gefällt Ihnen Bali?
o beschuldigen – Genitiv = Man beschuldigte ihn des Mordes.
• Kata sifat yang memerlukan kasus tertentu :
o breit – Akkusativ – Das Zimmer ist einen Meter breit.
o ähnlich – Dativ = Ich bin meiner Schwester sehr ähnlich.
o würdig – Genitiv = Er ist ein würdiger Nachfolger des Chefs.
• Kata depan yang memerlukan kasus tertentu :
o ohne – Akkusativ = Ohne mich kannst du allein gehen.
o bei – Dativ = Eric wohnt noch bei seinen Eltern.
o Wegen – Genitiv = Wegen des Regens können wir nicht ins Kino gehen
Berikut penjelasan dari keempat kasus tersebut :
A. Nominativ
Kata benda atau kata ganti dinamakan Nominativ apabila :
• Sebagai pokok kalimat dan pelengkap kata kerja dalam kalimat. (Subjekt)
o Frau Hadi wohnt in Jakarta
o Morgen fliegt der Mann nach Indonesien.
• Sebagai pelengkap predikat subyek setelah kata kerja “bleiben”, “sein”, “heißen“ , dan “werden”. (Prädikativ zum Subjekt)
o Die Frau heißt Maria.
o Maria ist die Frau von Ahmad.
• Sebagai pelengkap sapaan. (die Anrede)
o Guten Morgen, Frau Schmidt !
o Maria, bitte hilfst du mir !
• untuk memberikan keterangan yang lebih detail tentang element yang lain dalam kalimat yang dinamakan “keterangan tambahan” (Apposition).
o Rita, eine Modedesignerin, kommt aus Indonesien.
Selain itu, Nominativ dapat juga disebut “kasus pertama” (der Werfall), sebab dalam aturan, kasus Nominativ dapat ditanyakan dengan menggunakan “wer atau was”. Contoh :
• Frau Hadi wohnt in Jakarta.
o Wer wohnt in Jakarta ? Frau Hadi.
• Das Magazin liegt auf dem Sofa.
o Was liegt auf dem Sofa? das Magazin.
B. Akkusativ
Kata benda atau kata ganti dinamakan Akkusativ apabila :
• Sebagai objek langsung dari sebuah kata kerja yang selalu memerlukan Akkusativ.
o Ich habe ein Auto.
o Wir hören einen Dialog.
Berikut kata kerja yang selalu memerlukan obyek Akkusativ :
o anrufen
o brauchen
o begrüßen
o haben
o essen
o kennen lernen
o lesen
o sehen
o kochen usw.
• Apabila dipergunakan bersama dengan kata depan (Präposition) “bis”, “durch”, “entlang”, “für”, “gegen”, “ohne”, “um”, “um…herum”, dalam sebuah kalimat.
o Rita kauft Rosen für Ihre Mutter.
o Du kannst ohne mich gehen.
• Apabila dipergunakan bersama dengan kata depan “an”, “auf”, “hinter”, “in”, “neben”, “über”, “unter”, “vor”, “zwischen” dalam sebuah kalimat, (apabila membicarakan tentang gerakan atau arah tujuan).
o Mein Tochter geht heute nicht in die Schule.
o Er legt das Buch auf den Tisch.
• Apabila dipergunakan bersama dengan kata sifat yang menunjukan berat dan ukuran serta kata sifat yang memerlukan obyek akkusativ.
o Das kleine Auto ist einen Meter breit.
o Du bist mir noch 200 Euro schuldig.
Berikut daftar kata sifat yang sering dipergunakan dengan obyek akkusativ :
o alt
o breit
o groß
o hoch
o lang
o schwer
o gewohnt
o schuldig
• menunjukan waktu
o Meine Tochter spielt den ganzen Tag im Garten.
• untuk memberikan keterangan yang lebih detail tentang element yang lain dalam kalimat yang dinamakan “keterangan tambahan” (Apposition).
o Kennst du Madonna, die Sängerin ?
Selain itu, Akkusativ dapat juga disebut “kasus keempat” (der Wenfall), sebab dalam aturan, kasus Akkusativ dapat ditanyakan dengan menggunakan “wen atau was”. Contoh :
• Er liest ein Krimibuch.
o Was liest er ? einen Krimibuch.
• Ich brauche eine Lesebrille zum Lesen.
o Was brauche ich zum Lesen ? eine Lesebrille.
C. Dativ
Kata benda atau kata ganti dinamakan Dativ apabila :
• Sebagai pelengkap objek tidak langsung dari kata kerja yang selalu memerlukan Dativ.
o Ich danke dir.
o Bitte hilf mir !
o Schmeckt Ihnen die Suppe ?
Berikut daftar kata kerja yang selalu memerlukan Obyek Dativ :
o anworten
o danken
o gefallen
o gehören
o helfen
o passen
o schaden
o zuhören
o schmecken usw.
• Apabila dipergunakan bersama dengan kata depan (Präposition) “an… vorbei”, “aus”, “bei”, “gegenüber”, “mit”, “nach”, “seit”, “von”, “von…aus”, “zu” dalam sebuah kalimat
o Gestern war ich bei meinen Eltern.
o Seit meiner Ankunft in Deutschland lerne ich Deutsch.
• Apabila dipergunakan bersama dengan kata depan “an”, “auf”, “hinter”, “in”, “neben”, “über”, “unter”, “vor”, “zwischen” dalam sebuah kalimat, (apabila membicarakan suatu tempat).
o Ich studiere noch an der Universität.
o Anton sitzt unter dem Baum.
• Apabila dipergunakan dengan kata sifat yang selalu membutuhkan obyek tidak langsung dalam suatua kalimat.
o Sie ist ihrer Schwester sehr ähnlich.
o Ihm ist alles egal.
Berikut daftar kata sifat yang selalu memerlukan Obyek Dativ :
o ähnlich
o behilflich
o bekannt
o egal
o gleich
o möglich
o recht
o sympathisch
o überlegen
• untuk memberikan keterangan yang lebih detail tentang element yang lain dalam kalimat yang dinamakan “keterangan tambahan “(Apposition).
o Das Auto gehört ihr, der Frau von Herrn Müller.
Selain itu, Dativ dapat juga disebut “kasus ketiga” (der Wemfall), sebab dalam aturan, kasus Dativ dapat ditanyakan dengan menggunakan “wem atau was”. Contoh :
• Sie kauft ihrem Sohn ein Auto.
o Wem kauft sie ein Auto? ihrem Sohn
• Ich erzähle ihm die Gesichte.
o Wem erzähle ich die Gesichte ? ihm
D. Genitiv
Genitiv pada umumnya digunakan untuk memberikan informasi yang lebih detail dari suatu kata benda atau dengan kata lain sebagai atribut, yang dapat diartikan sebagai berikut :
• Sebagai pelengkap objek tidak langsung dari kata kerja yang selalu membutuhkan obyek Genitiv.
o Man beschuldigte ihn des Mordes.
Berikut daftar kata kerja yang selalu membutuhkan Obyek Genitiv :
o gedenken
o würdigen
o bedürfen
o verdächtigen
o überführen
o beschuldigen usw.
• Sebagai pelengkap objek tidak langsung dari kata Sifat yang selalu membutuhkan obyek Genitiv.
o Er ist ein würdiger Nachfolger des Chefs.
Berikut daftar kata kerja yang selalu membutuhkan Obyek Genitiv :
o bedürftig
o bewußt
o unbewußt
o frei
o gewiß
o mächtig
o unmächtig
o müde
o sicher
o unsicher
o unfähig
o würdig
o unwürdig
o voll
• menunjukan milik/kepunyaaan
o Müllers Frau (die Frau von Müller).
o das Haus meines Vaters (das Haus, das meinem Vater gehört).
• menunjukan pencipta dari sesuatu
o Mozarts Sinfonien (die Sinfonien, die Mozart komponiert hat)
o die Erfindungen Edisons (die Erfindungen von Edison).
• menunjukan keseluruhan, dari bagian suatu bilangan pecahan.
o die Hälfte des Apfels (die Hälfte von dem Apfel)
o ein Viertel aller Schweizer (ein Viertel von allen Schweizern)
• Genetiv juga dapat dikombinasikan dengan kata depan “anstatt, ausserhalb, innerhalb, oberhalb, trotz, unterhalb, während, wegen”.
o Unsere Uni liegt ausserhalb der Stadt.
o Wegen des Regens können wir nicht ins Kino gehen.
Selain itu, Genitiv dapat juga disebut “kasus kedua” (der Wesfall), sebab dalam aturan, kasus Genitiv dapat ditanyakan dengan menggunakan “wessen”. Contoh :
• Er gedachte seines toten Vaters.
o Wessen gedachte er ? seines toten Vaters. 


1.        Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan: Marsekal TNI Purn Djoko Suyanto
2.        Menteri Koordinator Bidang Perekonomian: Hatta Rajasa
3.        Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat: Agung Laksono
4.        Menteri Sekretaris Negara: Sudi Silalahi
5.        Menteri Dalam Negeri: Gamawan Fauzi
6.        Menteri Luar Negeri: Marty Natalegawa
7.        Menteri Pertahanan: Purnomo Yusgiantoro
8.        Menteri Hukum dan HAM: Amir Sjamsuddin (menggantikan Patrialis Akbar)
9.        Menteri Keuangan: Agus Martowardjojo
10.     Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral: Jero Wacik (menggantikan Darwin Zahedy Saleh)
11.     Menteri Perindustrian: MS Hidayat
12.     Menteri Perdagangan: Gita Wirjawan (menggantikan Mari Elka Pangestu)
13.     Menteri Pertanian: Suswono
14.     Menteri Kehutanan: Zulkifli Hasan
15.     Menteri Perhubungan: EE Mangindaan (menggantikan Freddy Numberi)
16.     Menteri Kelautan dan Perikanan: Tjitjip Sutardjo (menggantikan Fadel Muhammad)
17.     Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi: Muhaimin Iskandar
18.     Menteri Pekerjaan Umum: Djoko Kirmanto
19.     Menteri Kesehatan: Endang Rahayu Sedyaningsih
20.     Menteri Pendidikan dan Kebudayaan: M Nuh
21.     Menteri Sosial: Salim Segaf Aljufrie
22.     Menteri Agama: Suryadharma Ali
23.     Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif: Mari Elka Pangestu (menggantikan Jero Wacik)
24.     Menteri Komunikasi dan Informatika: Tifatul Sembiring
25.     Menneg Riset dan Teknologi: Gusti Mohammad Hatta (menggantikan Suharna Surapranata)
26.     Menteri Negara Urusan Koperasi dan UKM: Syarifudin Hasan
27.     Menneg Lingkungan Hidup: Beerth Kambuaya (menggantikan Gusti Moh Hatta)
28.     Menneg Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak: Linda Agum Gumelar
29.     Menneg Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi: Azwar Abubakar (menggantikan EE Mangindaan)
30.     Menneg Pembangunan Daerah Tertinggal: Helmy Faisal Zaini
31.     Menneg PPN/Kepala Bappenas: Armida Alisjahbana
32.     Menneg BUMN: Dahlan Iskan (menggantikan Mustafa Abubakar)
33.     Menneg Perumahan Rakyat: Djan Faridz (menggantikan Suharso Manoarfa)
34.     Menneg Pemuda dan Olahraga: Andi Mallarangeng
1.        Ketua Unit Kerja Presiden Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan: Kuntoro Mangkusubroto
2.        2. Kepala BIN (Badan Intelijen Negara): Letjen TNI Marciano Norman (menggantikan Jenderal Pol Purn Sutanto)
3.        3. Kepala BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal): Fuad Rahmani (menggantikan Gita Wirjawan)
1.        Wakil Menteri Pertanian: Rusman Heriawan.
2.        Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Kebudayaan: Wiendu Nuryanti
3.        Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Pendidikan: Musliar Kasim
4.        Wakil Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi: Eko Prasodjo
5.        Wakil Menteri Keuangan: Mahendra Siregar (sebelumnya menjabat sebagai Wakil Menteri Perdagangan)
6.        Wakil Menteri Perdagangan: Bayu Krisnamurthi (sebelumnya menjabat sebagai Wakil Menteri Pertanian)
7.        Wakil Menteri BUMN: Mahmuddin Yasin (sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris Kementerian BUMN)
8.        Wakil Menteri Kesehatan Ali Gufron
9.        Wakil Menteri Luar Negeri Wardana
10.     Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif: Sapta Nirwandar
11.     Wakil Menteri ESDM: Widjajono Partowidagdo
12.     Wakil Menteri Agama: Nasaruddin Umar
13.     Wakil Menteri Hukum dan HAM: Denny Indrayana
1.        Wakil Menteri Pertahanan: Sjafrie Sjamsoeddin
2.        Wakil Menteri Perindustrian: Alex Retraubun
3.        Wakil Menteri Perhubungan: Bambang Susantono
4.        Wakil Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional: Lukita Dinarsyah Tuwo
5.        Wakil Menteri Keuangan: Anny Ratnawati
6.        Wakil Menteri Pekerjaan Umum: Hermanto Dardak

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Online Project management